Perbedaan TR A733 dan 2N5401, Ini Penjelasannya!
Kali ini kita bahas perbedaan antara transistor A733 dan 2N5401. Keduanya adalah transistor tipe PNP, sering digunakan di rangkaian elektronik seperti amplifier dan penguat sinyal kecil.
Meskipun keduanya transistor, mereka punya spesifikasi yang cukup berbeda dan cocok digunakan untuk aplikasi yang berbeda juga.
Baiklah, langsung saja simak uraian berikut ini...
Perbedaan TR A733 dan 2N5401
Berdasarkan data yang dimuat dalam masing-masing datasheet, berikut ini adalah beberapa perbedaan antara transistor A733 dan 2N5401:
1. Tegangan Maksimum (Collector-Emitter Voltage - VCEO)
Salah satu perbedaan utama yang mencolok adalah tegangan maksimum antara kolektor dan emitor.
A733 punya tegangan maksimum -50V, jadi cocok buat aplikasi yang gak butuh tegangan tinggi. Di sisi lain, 2N5401 punya tegangan lebih tinggi, yaitu -150V.
Hal ini membuat 2N5401 lebih cocok buat aplikasi yang memerlukan tegangan lebih besar, misalnya pada penguat tegangan tinggi atau sirkuit switching.
2. Arus Kolektor Maksimum
Nah, soal arus, perbedaan antara keduanya juga cukup signifikan. A733 hanya bisa menangani arus maksimal -100mA.
Kalau dipakai di rangkaian dengan kebutuhan arus besar, bisa-bisa transistor ini cepat panas atau malah rusak.
Sebaliknya, 2N5401 bisa menangani arus yang jauh lebih besar, yaitu sampai -600mA. Makanya, 2N5401 lebih tahan banting kalau kalian butuh transistor yang bisa ngurus arus yang lebih besar.
3. Daya Maksimum (Power Dissipation - PD)
Daya maksimum yang bisa ditangani juga berbeda. Penting buat diperhatikan, terutama kalau transistornya bakal sering kerja berat.
A733 cuma bisa disipasi daya maksimum 250mW. Artinya, kalau dipakai di sirkuit yang panas, kalian harus hati-hati, pastikan ada pendingin yang baik.
Sedangkan 2N5401, karena dirancang lebih kokoh, bisa disipasi daya hingga 625mW pada suhu 25°C.
Jadi lebih tahan di lingkungan yang suhunya lebih panas.
4. Frekuensi Transisi (Transition Frequency - fT)
Kalau bicara soal frekuensi, A733 menang sedikit nih. A733 punya frekuensi transisi sekitar 100 MHz. Ini cocok banget buat aplikasi frekuensi tinggi seperti pada rangkaian radio.
2N5401, meskipun lebih kuat dalam hal arus dan tegangan, cuma punya frekuensi transisi sekitar 50 MHz.
Jadi, kalau butuh transistor buat aplikasi frekuensi tinggi, A733 bisa jadi pilihan yang lebih tepat.
5. Gain Arus (hFE)
Nah, ini juga penting, khususnya buat yang butuh penguatan arus. A733 punya range penguatan arus (hFE) yang cukup luas, dari 90 sampai 600.
Hal ini berarti kita bisa dapetin penguatan arus yang lumayan besar, tergantung grade transistor yang didapat.
2N5401 punya penguatan arus lebih kecil, yaitu antara 30 hingga 240. Tapi ini udah cukup kuat buat banyak aplikasi yang butuh penguatan sedang.
Kapan Harus Pakai A733 atau 2N5401?
Jadi, kapan sebaiknya pakai A733 dan kapan 2N5401? Simpelnya gini, kalau butuh transistor untuk aplikasi tegangan rendah dengan arus kecil dan penguatan arus yang lebih tinggi, A733 adalah pilihan yang bagus.
Misalnya, buat rangkaian amplifier audio kecil atau penguat sinyal radio frekuensi tinggi.
Sementara itu, kalau kalian sedang bikin rangkaian yang butuh tegangan tinggi dan arus yang lebih besar, seperti pada penguat daya atau switching, 2N5401 bakal lebih cocok karena bisa tahan arus dan tegangan yang lebih besar.
Demikianlah penjelasan tentang perbedaan TR A733 dan 2N5401, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Perbedaan TR A733 dan 2N5401, Ini Penjelasannya!"